Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Bab 11 Manusia dan Harapan

A. Pengertian harapan        Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa, karena usaha dan doa adalah saran terkabulnya harapan.          Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. B. Apa sebab manusia mempunyai harapan          Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk social. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusia pun yang luput dari pergaulan hidup. Ada du

Bab 10 Manusia dan Kegelisahan

A. Pengertian kegelisahan           Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.          Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi. Seseorang dapat dikatakan mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu : - Kecemasan obyektif Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungk

Bab 9 Manusia dan Tanggung Jawab

A. Tanggung Jawab          Tanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, mananggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja.          Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsyafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap lingkungannya. Manusia menciptakan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesame manusia dan lingkungan. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagi

Bab 8 Manusia dan Pandangan Hidup

A. Pengertian pandangan hidup          Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hiidup artinya pendapat atau pertimbangan apa yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya, akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam : - Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. - Pandangan hidup yang berupa ideology yang dsesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut. - Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya. Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang

Bab 7 Manusia dan Keadilan

A. Pengertian Keadilan          Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem yang menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan. Maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut berarti ketidak adilan.          Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Pendapat Socrates yang memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan pada pemerintahan.

Bab 6 Manusia dan Penderitaan

A. Penderitaan           Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat – tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa penderitaan oleh seseorag belum tentu merupakan penderitaan bbagi orang lain.           Dapat pula suatu penderitaan merupkan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal mencapai kenikmatan dan kebahagian. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagian kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalin

Bab 5 Manusia dan Keindahan

  A. Manusia dan Keindahan             Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, cantik dan sebagainya. Keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, social dan budaya. Karena itu keindahan adalah bagian hidup manusia yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas, baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Keindahan hanya sebuah konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan , pemandangan dan lain-lain.           Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetika” keindahan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu “Beautiful” dalam bahasa Perancis “Beau” Italia dan Spanyol “Bello” berasal dari kata latin “Bellum”. Akar katanya adalah “Bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan