I. Pengertian Konflik
Ada pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang itu memiliki perbedaan atau secara istilah disebut “Different thinking, different opinion, different analysis, and too different action”. Dan perbedaan itu terjadi karena dilatarbelakangi oleh berbagai sebab, seperti berbagai sebab, seperti latar belakang, experience, reference, keluarga, pendidikan, organisasi, dan lain – lain sebagainya. Dimana perbedaan ini secara langsung dan tidak langsung telah melahirkan konflik. Konflik adalah perilaku anggota organisasi yang dilakukan berbeda dengan anggota lainnya.
Adapun pengertian konflik lainnya adalah sebuah persepsi yang berbeda dalam melihat suatu situasi dan kondisi yang selanjutnya teraplikasi dalam bentuk aksi – aksi sehingga telah menimbulkan pertentangan dengan pihak – pihak tertentu. Untuk lebih jelas tentang pengertian konflik dapat kita lihat definisi dari konflik yang dikemukakan oleh para ahli dibawah ini, yaitu :
a. Stephen P. Robbin : “Kami mendefinisikan konflik sebagai suatu proses dimana A melakukan usaha yang sengaja dibuat untuk menghilangkan usaha – usaha B dengan sebentuk usaha untuk menghalangi sehingga mengakibatkan frustasi pada B dalam usaha untuk mencapai tujuannya atau dalam meneruskan kepentingan – kepentingannya.”
b. Luthans, F. (1985:385) mengartikan konflik merupakan ketidaksesuaian nilai atau tujuan antara anggota organisasi, sebagaimana dikemukakan berikut, “Conflict has been defined as the condition of objective incompatibility between values or goal, as the behavior of deliberately interfering with another’s goal achievement, and emotionally in term of hostility.“
c. DuBrin, A. J. (1984:346) mengartikan konflik mengacu pada pertentangan antar individu atau kelompok yang dapat meningkatkan ketegangan sebagai akibat saling menghalangi dalam pencapaian tujuan sebagaimana dikemukakan sebagai berikut : “Conflict in the context used, refers to the opposition of persons that gives rise some tension . it occurs when two pr more parties (individuals, groups , organization) perceive mutualy exclusive goals, or events.”
d. T. Hani Handoko: “Pada hakikatnya konflik dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau antagonistic antara dua atau lebih pihak.“ Lebih jauh T. Hani Handoko mengatakan tentang konflik organisasi, yaitu : “Konflik organisasi (organization conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih. Anggota – anggota atau kelompok – kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya – sumber daya yang terbatas atau kegiatan – kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.
lanjutan tulisan selanjutnya... http://coretaneta.blogspot.com/2012/10/pandangan-mengenai-konflik.html
Sumber :
Irham, Fahmi (2012). Manajemen. Penerbit ALFABETA.
Kertonegoro, Sentanoe (1994). Manajemen Organisasi. Jakarta : P.T WIDYA PRESS JAKARTA.
Sumber :
Irham, Fahmi (2012). Manajemen. Penerbit ALFABETA.
Kertonegoro, Sentanoe (1994). Manajemen Organisasi. Jakarta : P.T WIDYA PRESS JAKARTA.
Komentar
Posting Komentar